Artikel Majalah Hati Beriman

Senin, 22 Maret 2010

Motivasi Berprestasi Kunci Pencapaian Cita-cita dan Pengembangan Diri Pada Remaja

Oleh: Dwi Kristini Mulyaningsih, SPsi, MSi*)

Dalam rentang perkembangan manusia, masa remaja adalah masa yang memiliki arti sangat penting, bagi remaja sendiri, keberhasilan melampaui masa ini akan menjadi salah satu penentu keberhasilan hidupnya, namun bagi para pelaku pendidikan, juga para orang tua, masa remaja ini kadang menyita perhatian yang ekstra, hal ini terjadi karena sering pada masa remaja banyak muncul berbagai permasalahan dan kasus-kasus yang diluar dari kebiasaan dan perkiraannya. Apa yang harus dilakukan oleh para pelaku pendidikan dan juga para orang tua, bahkan oleh remaja itu sendiri ??.

Siapakah remaja itu ?? Masa remaja ada di antara masa anak dan masa dewasa. Banyak ahli Psikologi perkembangan mengatakan bahwa masa remaja tidak memiliki batasan yang jelas dalam rangkaian perkembangan manusia. Psikolog Perkembangan Haditono, memberikan batasan masa remaja dengan usia antara 12-21 tahun, yang dibagi menjadi 3 fase perkembangan, yaitu remaja awal (12 - 15); remaja tengah (15 -18); dan remaja akhir (18 - 21)..
Remaja tidak dapat disebut anak, demikian juga remaja tidak dapat disebut sebagai orang dewasa, oleh karena itu sering masa remaja disebut sebagai masa transisi atau masa peralihan dari anak-anak menjadi atau menuju kepada dewasa. Pada masa transisi ini, hal yang penting yang harus dilakukan remaja adalah mau belajar tentang banyak hal sehingga nantinya akan mampu memikul tanggung jawab di masa dewasanya.

Para ahli Psikologi Perkembangan mengungkapkan tentang tugas perkembangan remaja yang berusia antara 12-21 tahun, catatan penting bagi remaja adalah setiap tugas-tugas perkembangan ini, sebenarnya harus dilampaui, dicapai dan dimiliki oleh remaja. Adapun tugas-tugas perkembangan tersebut adalah: Melakukan penyesuaian diri dengan perkembangan aspek biologisnya; Belajar menerima peran dewasa sesuai dengan kebiasaan masyarakatnya; Belajar lepas secara emosional dari orang tua atau orang dewasa lainnya; Mendapatkan pandangan hidupnya sendiri; dan Merealisasi suatu identitas sendiri dan berusaha berpartisipasi di dalam masyarakat.

Harapannya semua remaja dapat melampaui masa transisinya ini dengan baik, bahkan remaja dapat dibanggakan dalam prestasi di sekolah, juga prestasinya dalam kelompok kegiatan sosialnya.
Para orang tua, pelaku pendidikan serta masyarakat umum sering merasakan kekhawatiran akan timbulnya berbagai masalah yang akan dihadapi oleh anak-anaknya, siswa-siswanya dalam menghadapi masa remaja atau masa transisinya ini. Kekhawatiran ini sangat beralasan karena dalam kenyataan di masyarakat banyak dijumpai masalah-masalah yang berkaitan dengan remaja, bahkan tidak dapat dipungkiri kalau masalah ini sering mendapat perhatian dari pemerintah, bukankah disadari atau tidak disadari, banyak sekali kondisi dan situasi eksternal yang dapat menjadi sumber perusak bahkan menimbulkan kegagalan bagi para remaja untuk sukses mencapai tugas-tugas perkembangannya.

Kesuksesan seorang individu dalam melampaui masa remaja (masa transisi menuju masa dewasa) ini sangat banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, faktor-faktor tersebut dapat digolongkan ke dalam: Faktor internal yaitu pribadi remaja yang bersangkutan, yang dapat berupa faktor kecerdasan, nilai-nilai yang dinyakini, serta gambaran kepribadiannya; Faktor-faktor eksternal adalah faktor di luar individu, faktor di luar individu ini adalah faktor lingkungan di mana individu tersebut berada. Faktor-faktor ini antara lain keluarga, teman sebaya, teman sekolah, berbagai fasilitas sosial yang ada baik media massa elektronik maupun bentuk media massa yang lain.

Pengontrolan dampak atau pengaruh dari faktor lingkungan sangat sulit dilakukan, apalagi sekarang ini adalah jaman modern yang serba canggih, banyak hal mudah didapat baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Oleh karena itu mengembangkan faktor internal atau faktor pribadi remaja yang bersangkutan sebagai pribadi yang memiliki karakteristik, memiliki semangat hidup yang tinggi, optimis, selalu belajar, selalu berusaha untuk mencapai prestasi yang optimal, selalu berusaha untuk sukses, memiliki kesadaran dalam bertindak dan rasa bertanggungjawab, realistis, percaya diri serta mampu memperhitungkan risiko dari tindakan-tindakannya, perlu dilakukan. Pribadi yang demikian diharapkan dapat berperan sebagai filter atau penyaring yang akan membuang pengaruh negatif dan mampu mengambil pengaruh yang positif, sehingga dirinya akan memiliki kekuatan internal yang berkualitas dalam segala situasi yang akan dihadapinya.

Pentingnya Motivasi Berprestasi
Mari kita tuliskan karakteristik pribadi yang memiliki kekuatan internal yang berkualitas, yang telah disebutkan di atas: Memiliki semangat hidup yang tinggi; Optimis, selalu mau belajar; Selalu berusaha untuk mencapai prestasi yang optimal; Selallu berusaha untuk sukses; Memiliki kesadaran dalam bertindak dan rasa bertanggungjawab; Realistis; Percaya diri serta mampu memperhitungkan risiko dari tindakannya.

Ahli Psikologi menuliskan karakteristik-karakteristik di atas merupakan ciri-ciri dari orang yang memiliki motivasi berprestasi. Predikat pribadi yang memiliki motivasi berprestasi adalah sangat penting, mengapa pribadi yang memiliki motivasi berprestasi itu penting ?. Berbagai penelitian dalam bidang Psikologi tentang motivasi, menemukan bahwa ada motivasi yang dinyakini dapat mempengaruhi prestasi dan kesuksesan pada diri seseorang untuk mengisi kehidupannya. Motivasi ini adalah motivasi berprestasi. Data penelitian empiris menunjukkan bahwa orang-orang yang sukses dalam pekerjaan, sukses menjadi seorang manajer, sukses berwiraswasta, sukses dalam sekolahnya ternyata adalah orang-orang yang memiliki motivasi berprestasi (N-acheivement). Peneliti Psikologi yang telah melakukan penelitian pada mahasiswa, membandingkan kelompok mahasiswa yang lebih dahulu dilatih untuk menjadi mahasiswa yang memiliki motivasi berprestasi, ternyata menunjukkan ada perbedaan dalam prestasi belajaraya. Mahasiswa yang dilatih untuk memiliki motivasi berprestasi menunjukkan lebih cepat menyelesaikan kuliahnya dibandingkan dengan mahasiswa yang tidak mendapatkan pelatihan. Penelitian ini memberikan pemahaman pada kita bahwa pelatihan motivasi berprestasi berdampak positif dan efektif bagi prestasi belajar mahasiswa.

Mengapa menciptakan pribadi yang memiliki motivasi berprestasi penting dilakukan ??, Dalam Psikologi yang mempelajari tentang perilaku, dinyakini bahwa ada kekuatan yang dapat mendorong orang untuk berperilaku, kekuatan ini dikenal dengan motivasi. Motivasi penting karena motivasi akan mempengaruhi perilaku seseorang, terutama dalam mencapai tujuan, sehingga konsep motif mempengaruhi perilaku, perilaku berpengaruh dan dilakukan untuk mencapai tujuan. Konsep motif ini menjadi hal yang penting, terutama sebagai salah satu bentuk usaha-usaha untuk menyadarkan manusia agar dapat melakukan tingkah laku yang bertanggungjawab.

Motivasi berprestasi adalah motivasi yang mengarahkan tingkah laku seseorang dengan titik berat pada pencapaian atau tercapainya suatu prestasi tertentu, oleh karena itu orang yang memiliki motivasi beprestasi ini akan dapat mengelola dirinya sendiri dengan perilaku yang bertanggungjawab serta relevan dengan tujuan yang ingin dicapai. Sesuatu yang ada dalam pikiran pada orang-orang yang mempuyai motivasi berprestasi ini adalah bagaimana usaha-usaha untuk berjuang agar dapat mencapai prestasi yang diharapkan, bagaimana dapat memperoleh keadaan yang lebih baik, berusaha keras mencapai prestasi yang diharapkan.

Berbeda dengan pribadi yang tidak memiliki motivasi berprestasi, pada remaja ini biasanya nampak pada siswa yang kurang dapat menunjukkan potensi dan kemampuannya, prestasi belajarnya kurang, bahkan dalam kenyataannya ciri-ciri pribadi yang tidak memiliki motivasi berprestasi adalah adanya kecenderungan untuk terjerumus ke dalam penyalahgunaan obat-obatan atau narkoba. Karakteristik pribadi yang tidak memiliki motivasi berprestasi ini adalah: Mudah merasa kecewa dan putus asa; Kurang berani menghadapi realitas; Ingin segera meodapatkan yang diinginkan; Mudah merasa bosan dan jenuh; Mempuyai kepribadian antisosial, suka memberontak, permusuhan yang tersembunyi, kurang percaya diri, mudah terpengaruh; Impulsif, kurang memperhitungkan risiko dari tindakan-tindakannya, bahkan mudah terjerumus kedalam situasi-situasi yang bersifat negative; dan Kecernasan tinggi.

Uraian di atas menunjukkan bahwa pribadi yang memiliki motivasi berprestasi adalah syarat yang penting bagi suksesnya para remaja dalam menghadapi masa transisinya menuju masa dewasa. Selain itu remaja yang memiliki motivasi berprestasi ternyata juga mampu mengembangkan kemampuan dirinya. Bagi remaja yang sekarang ini sedang mempersiapkan diri menuju kedewasaan dan sedang dalam proses belajar untuk mencapai cita-cita, melatih dan menciptakan pribadi yang memiliki motivasi berprestasi tentunya dapat memperbarui diri dalam hal pengembangan diri, dapat bersikap dan berperilaku yang bertanggungjawab, matang serta dapat menjalankan tugas sehari-hari sebagai siswa di sekolah dengan baik, harapannya tentu dapat mencapai prestasi yang dibanggakan.

*)Penulis adalah Psikolog
di Kota Salatiga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
template : HB  |    by : boedy's